🦪 Sistem Politik Kerajaan Kediri
KehidupanPolitik Kerajaan Majapahit. Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit. Sistem pemerintahan bersifat kerajaan, yang mana rajalah yang berhak memegang kendalai segala kebijakan. Kekuasaan diwariskan secara tutun temurun. Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur. Baca Juga: Inilah Sejarah Kerajaan Kediri.
Bacajuga: Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara. 3. Pemindahan Kekuasaan dari Jawa Tengah Ke Jawa Timur. Selain terjadinya bencana alam, pemindahan kekuasaan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok juga menjadi salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Mataram Kuno. Ia kemudian membentuk dinasti baru, yaitu Wangsa Isyana.
IbukotaKerajaan Kediri, yaitu Daha terletak di tepi Sungai Berantas. Melalui pelabuhan Canggu, aktivitas perekonomian rakyat sangat lancer sehingga mendatangkan kemakmuran. Wilayah Pengaruh Kerajaan Kediri kemudian berkembang mencakup wilayah Indonesia Timur. Wilayah pemerintahan ini sama seperti pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa.
Kerajaantersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan, yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri. Keputusan tersebut dilakukan oleh Raja Airlangga guna mencegah terjadinya perang saudara.
KehidupanPolitik Kerajaan Kediri Dalam persaingan antara Panjalu dan Kediri, ternyata Kediri yang unggul dan menjadi kerajaan yang besar kekuasaannya. Raja terbesar dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya (1135-1157). Jayabaya ingin mengembalikan kejayaan seperti masa Airlangga dan berhasil. Panjalu dan Jenggala dapat bersatu kembali.
SejarahLengkap Kerajaan Majapahit, Raja, Kehidupan Politik, Peninggalan, Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hiundu Budsha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Kakawinan Negarakertagama, kekuasaan majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan
a pernikahan politik antara Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan. Adanya serangan dari Kerajaan Kediri 3) Masuk dan berkembangnya agama Islam 4) Terjadinya perang saudara. Kerajaan Banjar telah mengenal sistem pelapisan masyarakat dengan cukup baik.
PeninggalanKerajaan Samudra Pasai; Likee Mod Apk 3.78.2 Unlimited Coins + Money Free 2022; Kerajaan Aceh; Download ClipClaps Mod Apk 3.6.0 Tanpa Iklan + Unlimited Money; Peninggalan Kerajaan Kutai; Peninggalan Kerajaan Kediri; Materi Nama Bank
Halitu tidak lepas dari pencapaian Kerajaan Kalingga dalam membangun sebuah sistem pemerintahan yang mampu menopang kehidupan masyarakat, terlebih ketika kekuasaan raja dipegang oleh Ratu Shima. Berbagai tatanan mulai dari sosial budaya, politik, agama, hingga ekonomi mampu dikoordinasikan dengan baik hingga terciptalah kerajaan yang makmur.
. Jakarta - Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan besar yang berdiri pada abad ke-12 antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Kediri bercorak berdirinya Kerajaan KediriKerajaan Kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian pada tahun 1041 Masehi. Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk menghindari pertikaian, seperti dikutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik sampai Kontemporer oleh Adi kerajaan Raja Airlangga dikenal sebagai Kahuripan. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan Brahmana sakti bernama Empu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Jenggala Kahuripan dan Panjalu Kediri. Kerajaan ini dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas, seperti dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya 1289 M, kitab Negarakertagama 1365 M, dan kitab Calon Arang 1540 M.Pada awal masa perkembangan, Kerajaan Kediri tidak banyak diketahui orang. Prasasti Turun Hyang II 1044 yang dikeluarkan Kerajaan Jenggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara Jenggala dan Kediri sepeninggal Raja Kerajaan Kediri atau Panjalu mulai diketahui oleh adanya Prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Sebelum Sri Jayawarsa, hanya raja Sri Samarawijaya yang kerajaan Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur. Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang. Pusat Kerajaan Kediri tersebut terletak di tepi Sungai Brantas, yang masa itu sudah menjadi jalur pelayaran yang Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabhu- Shri Kameshwara- Prabu Jayabaya- Prabu Sarwaswera- Prabu Kroncharyadipa- Srengga Kertajaya- KertajayaKehidupan Ekonomi Kerajaan KediriKehidupan ekonomi Kerajaan Kediri dapat diketahui melalui kronik-kronik Cina yang menyebutkan di antaranya sebagai berikut1. Kediri menghasilkan banyak beras2. Barang-barang dagangan lain yang laku di pasaran, seperti emas, perak, daging, kayu cendana, pinang, dan gerabah3. Telah menggunakan uang yang terbuat dari emas sebagai alat pembayaran atau alat tukar4. Posisi Kerajaan Kediri sangat strategis dalam perdagangan Indonesia Timur dan Indonesia Barat dengan kota pelabuhannya5. Pajak rakyat berupa hasil bumiKehidupan Sosial Kerajaan KediriMasyarakat Kediri tidak menganut sistem kasta, seperti disampaikan dalam kitab Lubdhaka. Dalam kitab tersebut disampaikan, tinggi rendahnya martabat seseorang tidak ditentukan oleh dasar keturunan dan kedudukan, tetapi berdasarkan tingkah Kejayaan Kerajaan KediriMasa kejayaan Kerajaan Kediri terjadi pada kepemimpinan Jayabaya. Jayabaya dikenal dengan kepemimpinan politik dan ramalan-ramalannya yang dibukukan dalam Jongko Joyoboyo. Di samping itu, sikap merakyat dan visi Jayabaya yang jauh ke depan membuatnya Kerajaan KediriRuntuhnya Kerajaan Kediri terjadi pada masa kekuasaan Raja Kertajaya, seperti dikisahkan dalam kitab Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222, Kertajaya dianggap telah melanggar agama dan memaksa Brahmana menyembahnya sebagai Brahmana lalu meminta perlindungan Ken Arok. Ken Arok yang bercita-cita memerdekakan Tumapel kekuasaan Kediri mencetuskan perang antara Kerajaan Kediri dan Tumapel di dekat desa Ken Arok mengalahkan Kertajaya menandai runtuhnya Kerajaan Kediri yang kemudian menjadi kekuasaan Tumapel atau Kerajaan Sejarah Kerajaan KediriSumber sejarah Kerajaan Kediri dikutip dari buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Ganesha Operation1. Kronik Cina Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua. Buku Ling Wai Tai Ta karangan Chu Ik Fei juga menerangkan keberadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13 Prasasti-prasasti Kerajaan KediriPeninggalan Kerajaan KediriPeninggalan Kerajaan Kediri salah satunya yang diyakini yaitu Situs Tondowongso pada awal tahun arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di Desa Gayam, Kediri tersebut tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Siwa Catur Muka atau bermuka Kerajaan Kediri juga menjadi peninggalan, di antaranya yaitu1. Prasasti Sirah Keting, berisi pemberian hadiah pada rakyat oleh Raja Jayawarsa2. Prasasti Tulungagung dan Kertosono, berisi masalah keagamaan yang ditulis Raja Bameswara 1117-1130 M3. Prasasti Ngantang, menerangkan pemberian hadiah pada rakyat Ngantang. Hadiahnya berupa sebidang tanah yang telah dibebaskan pajaknya oleh Raja Jayabaya 1135 M4. Prasasti Jaring, memuat nama seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada5. Prasasti Kamula, menerangkan keberhasilan Raja Kertajaya, memerangi musuh-musuhnya di itu dia sejarah berdiri, kejayaan, hingga runtuhnya Kerajaan Kediri. Selamat belajar, detikers! Simak Video "Cari Ikan Mabuk, Puluhan Warga Terjebak di Tengah Sungai Brantas" [GambasVideo 20detik] twu/pal
Keberadaan kerajaan Kediri tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Mataram. Karena, setelah dinasti terakhir Kerajaan Mataram, muncul dinasti baru dengan nama Isyana di Medang Mataram. Dinasti ini berkuasa antara 947 M sampai 2016 M. Sayangnya, kerajaan ini diserang oleh Sriwijaya dan Wurawari hingga mengalami kehancuran. Satu-satunya keluarga yang selamat adalah Airlangga. Pada akhir pemerintahannya, ia diperintah oleh Mpu Bharada untuk membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Panjalu. Salah satu alasan pembagian adalah untuk menghindari peperangan dan kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala Kahuripan dan Panjalu Kediri dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya 1289 M, kitab Negarakertagama 1365 M dan kitab Calon Arang 1540 M.Wilayah kekuasaan dua kerajaan tersebut dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Daerah Jenggala meliputi kawasan Malang dan delta Sungai Brantas, dengan ibukota Kahuripan. Pelabuhannya yang terkenal adalah Surabaya, Rembang, dan Pasuruan. Sedangkan Panjula meliputi kawasan Kediri dan Madiun dengan ibukota Daha. Meskipun sudah dibagi dua, ternyata konflik dan peperangan memperebutkan keutuhan wilayah justru tidak bisa persaingan antara Jenggala dan Panjalu, ternyata Panjalu Kediri yang unggul dan menjadi kerajaan yang besar kekuasaannya. Raja terbesar dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya 1135-1157. Jayabaya ingin mengembalikan kejayaan seperti masa Airlangga dan berhasil. Panjalu dan jenggala dapat bersatu kembali. Lencana Kerajaan memakai simbol Garuda Mukha simbol masa pemerintahannya kasusastraan diperhatikan. Empu Sedah dan Empu Panuluh mengubah karya sastra kitab Bharatayudha yang menggambarkan peperangan antara Pendawa dan Kurawa yang untuk menggambarkan peperangan antara jenggala dan kediri. Empu Panuluh juga menggubah kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya. Jayabaya juga terkenal sebagai pujangga yang ahli meramal kejadian masa depan, terutama yang akan menimpa tanah Jawa. Ramalannya terkenal dengan istilah “Jangka Jayabaya.”Raja Kediri yang juga memperlihatkan kasusastraan ialah Kameswara. Empu Tan Akung menulis kitab Wartasancaya dan Lubdaka, sedangkan Empu Dharmaja menulis kitab Smaradahana. Didalam kitab Smaradahana ini Kameswara dipuji-puji sebagai titisan Kamajaya, permaisurinya ialah Sri Kirana atau putri Kediri yang terakhir ialah Kertajaya yang pada tahun 1222 kekuasaannya dihancurkan oleh Ken Arok sehingga berakhirlah kerajaan Kediri dan muncul kerajaan SosialKehidupan sosial kemasyarakatan pada zaman kerajaan Kediri dapat kita lihat dalam kitab Ling-Wai-Tai-Ta yang disusun oleh Chou Ku-Fei pada tahun 1178 M. Kitab tersebut menyatakan bahwa masyarakat Kediri memakai kain sampai bawah lutut dan rambutnya diurai. Rumah-rumahnya rata-rata sangat bersih dan rapi. Lantainya dibuat dari ubin yang berwarna kuning dan hijau. Pemerintahannya sangat memperhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian, peternakan dan perdagangan mengalami kemajuan yang cukup dalam masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan masyarakat pusat kerajaan, yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkaran raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok masyarakat thani daerah, yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah thani daerah.Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat memiliki 300 lebih pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua penghasilan kerajaan. Disamping itu, ada pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan parit kota, perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan kebudayaanDibidang kebudayaan, khususnya sastra, masa Kahuripan dan Kediri berkembang pesat, antara lain sebagai masa Dharmawangsa berhasil disadur kitab Mahabarata ke dalam bahasa Jawa Kuno yang disebut kitab Wirataparwa. Selain itu juga disusun kitab hukum yang bernama Airlangga disusun kitab Arjuna Wiwaha karya Empu Jayabaya berhasil digubah kitab Bharatayudha oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Disamping itu, Empu Panuluh juga menulis kitab Hariwangsa dan Kameswara berhasil ditulis kitab Smaradahana oleh Empu Dharmaja. Kitab Lubdaka dan Wertasancaya oleh Empu Tan EkonomiDitilik dari letaknya yang berada ditepi Sungai Brantas dengan sejumlah Pelabuhan besar, kita bisa mengetahui bahwa kehidupan perekonomian kerajaan Kediri didominasi oleh aktivitas perdagangan. Meskipun demikian, masyarakat Kediri juga mengenal peternakan dan pertanian. Hasil kerajaan Kediri antara lain beras, kapas dan ulat sutra. Dari hasil itulah, penghasilan para pegawainya dibayar dengan menggunakan hasil kerajaan KediriRaja terakhir Kediri adalah Kertajaya. Kekuasaan Kertajaya berakhir setelah dikalahkan Ken Arok dari Tumapel pada tahun 1222. Pertempuran ini berawal dari ketika para biksu Buddha Kediri dikejar-kejar Kertajaya karena mereka kecewa terhadap kebijakan Kertajaya yang mengintimidasi umat Buddha. Para biksu tersebut lalu datang ke Tumapel untuk meminta perlindungan Ken Arok, penguasa Tumapel. Ken Arok mengabulkan permintaan mereka. Kertajaya meminta Ken Arok menyerahkan para rahib itu, namun ditolaknya. Terjadilah pertempuran di Desa Ganter, Kertajaya berhasil dibunuh oleh Ken Arok. Dengan meninggalnya Kertajaya, hancurlah PustakaIsmawati, Nursiwi. 2009. Sejarah Kelas XI Untuk SMA/MA Program Bahasa. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Dwi Ari. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Cakrawala Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Triyono. 2009. Sejarah Sekolah Menengah Atas SMA dan Madrasah Aliyah MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Kerajaan Kediri, mulai dari sejarah, perkembangan agama, sampai kehidupan politik di kerajaan ini. Langsung saja … Sejarah Kerajaan KediriRaja-Raja Kerajaan Kediri1. Sri Jayawarsa2. Sri Bameswara3. Prabu Jayabaya4. Sri Sarwaswera5. Sri Aryeswara6. Sri Gandra7. Sri Kameswara8. Sri KertajayaPeninggalan Kerajaan Sebelumnya kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga dapat di pecah menjadi Dua bagian Yaitu memiliki nama Panjalu yang terletak di Daha. Kerajaan Janggala terlahir dari pecahan Kerajaan Panjalu atau Kahuripan iyalah kota lama yang ditinggalkan Airlangga yang kemudian dijadikan ibukota Janggala. Wilayah Kerajaan Janggala meliputi di kota Malang, Pasuruan, Surabaya dan sungai Brantas pelabuhan kota Rembang . Sedangkan di kerajaan Panjalu dengan ibukota Daha wilayahnya meliputi Madiun dan Kediri. Batas antara wilayah Panjalu dan Janggala bisa diceritakan dalam prasasti Mahaksubya 1289 yang dirtulis dalam kitab Negara kertagama 1365 M, Calon Arang 1540 M. Raja-Raja Kerajaan Kediri Sebagai kerajaan yang Bisa termasyhur Kediri pernah diperintah oleh delapan raja mulai dari awal berdirinya hingga masa keruntuhan. Dari kedelapan raja-raja yang pernah memerintah hanya Prabu Jayabaya yang mampu mengantarkan kerajaan di Kediri mencapai masa keemasannya. Baca Juga Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Adapun urutan dari 8 raja Kediri yang pernah berkuasa di zamannya iyalah sebagai berikut 1. Sri Jayawarsa Sejarah ini bisa diketahui dari sebuah prasasti Sirah Keting 1104 M yang mana adalah raja Sri Jayawarsa sangat perhatian terhadap rakyatnya. Hal ini terbukti pada masa pemerintahannya Sri Jayawarsa sering memberikan hadiah terhadap rakyat desa sebagai penghargaan atas jasanya. 2. Sri Bameswara Banyak meninggalkan prasasti-prasasti yang tersebar di daerah Kertosono dan Tulung Agung. Prasasti peninggalan dari raja Sri Bameswara ini lebih banyak memuat hal-hal mengenai keagamaan. Sehingga melalui prasasti ini bisa diketahui kalau keadaan pemerintahannya pada jaman dulu sangatlah baik. 3. Prabu Jayabaya Kerajaan Kediri pernah mengalami masa keemasan pada waktu pemerintahan Prabu Jayabaya. Strategi kepemimpinannya dalam upaya memakmurkan dan mensejahterakan rakyat memang sangat mengagumkan sekali. Sehingga membuat segala macam tumbuhan yang ditanam bisa tumbuh menghijaukan menghasilkan perkebunan dan pertanian melimpah ruah. 4. Sri Sarwaswera Sejarah tentang kerjaan yang di pimpin oleh Sri Sarwaswera ini didasarkan atas prasasti Padelegan II 1159 serta prasasti Kahyunan 1161. Raja Sri Sarwaswera sangat dikenal sebagai raja yang sangat taat beragama serta berbudaya. Menurutnya tujuan akhir dari hidup manusia adalah moksa pemanunggalan jiwatma dan paramatma. Baca Juga Teks Cerita Sejarah 5. Sri Aryeswara Raja Sri Aryeswara merupakan raja Kediri yang berkuasa sekitar tahun 1171, hal ini berdasarkan prasasti Angin 23 Maret 1171. Ganesha merupakan lambang kerajaan di masa pemerintahan raja Sri Aryeswara namun tidak diketahui kapan masa pemerintahannya ini berakhir. 6. Sri Gandra Pada masa pemerintahan raja Sri Gandra ini banyak yang menggunakan nama hewan sebagai gelar kepangkatan seseorang dalam istana. Nama-nama ini menunjukkan tinggi rendahnya pangkat seseorang di istana kerajaan seperti nama gajah, tikus dan kebo. 7. Sri Kameswara Melalui sejarah prasasti Ceker 1182 serta Kakawin Smaradhana bisa diketahui tentang masa kejayaan pemerintahan raja Sri Kameswara. Pada masa pemerintahannya tahun 1182 – 1185 M seni sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak cerita-cerita rakyat yang sangat terkenal pada masa itu seperti misalnya cerita Panji Semirang. 8. Sri Kertajaya Pemerintahan raja Sri Kertajaya berlangsung dari tahun 1190 – 1222 Masehi yang terkenal dengan nama “Dandang Gendis”. Selama pemerintahan raja Sri Kertajaya kestabilan Kerajaan Kediri selalu menurun karena hubungannya dengan kaum Brahmana semakin kurang bagus. Maka terjadilah perang antara sang raja Sri Kertajaya dengan Ken Arok yang didukung oleh kaum Brahmana. Peperangan ini terjadi sekitar tahun 1222 M di dekat Ganter dengan kemenangan di tangan Ken arok. Peninggalan Kerajaan Ada beberapa jenis-jenis peninggalan dari masa kerajaan Hindu terbesar di Indonesia ini. Peninggalan ini ada yang berupa prasasti dan ada pula yang berupa kitab karya sastra yang sangat terkenal. Adapun peninggalan dari kerajaan Hindu Kediri ini berupa prasasti adalah Turun Hyang 974 Saka/1052 M Banjaran 974 Saka/1052 Padlegan 1038 Saka/1116 Hantang 1057 Saka/1135 M Jaring 1103 Saka/1181 Lawudan 1127 Saka/1205 Pada jaman Kediri kitab karya sastra mengalami suatu perkembangan yang sangat pesat sekali. Sehingga banyak karya sastra yang terkenal yang telah dihasilkan pada masa kerajaan Hindu ini. Baca Juga Kerajaan Mataram Kuno Diantara peninggalan kerajaan yang berupa kitab karya sastra yang sangat terkenal yaitu antara lain adalah Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung. Lubdaka karangan Mpu Tan Akung. Smaradhahana gubahan Mpu Dharmaja. Samanasantaka karangan Mpu Monaguna. Kresnayana karangan Mpu Triguna. Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa gubahan Mpu Panuluh. Baharatayuda gubahan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Semua kitab karya sastra tersebut saling mengajarkan kepada seluruh umat di dunia untuk saling berbuat kebaikan. Karena dengan kebaikan pasti akan tercipta kerukunan dan persatuan umat yang nantinya akan mengarahkan kesatuan bangsa. Ada beberapa jenis peninggalan dari masa kerajaan Hindu terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Peninggalan ini ada yang berupa prasasti dan ada pula yang berupa kitab karya sastra yang sangat terkenal. Ada beberapa peninggalan dari kerajaan Hindu Kediri yang berupa prasasti adalah Turun Hyang 974 Saka/1052 M Banjaran 974 Saka/1052Hantang 1057 Saka/1135 M Lawudan 1127 Saka/1205 Jaring 1103 Saka/1181 Padlegan 1038 Saka/1116 Pada jaman Kediri kitab karya sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Sehingga banyak sekali karya yang sastra terkenal yang telah dihasilkan pada masa kerajaan Hindu ini. Diantara peninggalan kerajaan yang berupa kitab karya sastra yang sangat terkenal itu antara lain adalah Smaradhahana gubahan Mpu Dharmaja. Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung. Kresnayana karangan Mpu Triguna. Lubdaka karangan Mpu Tan karangan Mpu Monaguna. Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa gubahan Mpu Panuluh. Baharatayuda gubahan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Semua kitab karya sastra tersebut saling mengajarkan kepada seluruh umat di dunia untuk selalu saling berbuat kebaikan. Karena dengan kebaikan pasti akan terciptanya kerukunan dan persatuan umat yang nantinya akan mengarah ke kesatuan bangsa. Bangsa yang sukses yaitu bangsa yang dapat menghargai jerih payah rakyatnya sendiri. Demikianlah pembahasan tentang Sejarah Kerajaan Kediri, beserta nama raja-raja kediri dan peninggalan kerajaan kediri. Semoga Bermanfaat, dan Terima Kasih.
sistem politik kerajaan kediri